Minggu, 19 Juni 2011

postheadericon SUMBER KESALAHAN DALAM PENGUKURAN ANALITIK

Faktor yang memepengaruhi presisi dan bias di atas dapat diakibatkan oleh kesalahan
yang terjadi karena berbagai penyebab. Menurut Miller & Miller (2001) tipe kesalahan dalam
pengukuran analitik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1.  Kesalahan serius (Gross error)
Tipe kesalahan ini sangat fatal, sehingga konsekuensinya pengukuran harus diulangi.
Contoh dari kesalahan ini adalah kontaminasi reagent yang digunakan, peralatan yang
memang rusak total, sampel yang terbuang, dan  lain lain. Indikasi  dari kesalahan ini
cukup jelas dari gambaran data yang sangat menyimpang, data tidak dapat memberikan
pola hasil yang jelas, tingkat reprodusibilitas yang sangat rendah dan lain lain.

2.  Kesalahan acak (Random error)
Golongan kesalahan ini merupakan bentuk kesalahan yang menyebabkan hasil dari
suatu perulangan menjadi relatif berbeda satu sama lain, dimana hasil secara individual
berada di sekitar harga rata-rata. Kesalahan ini memberi efek pada tingkat akurasi dan
kemampuan dapat terulang (reprodusibilitas). Kesalahan ini bersifat wajar dan tidak
dapat dihindari, hanya bisa direduksi  dengan kehati-hatian dan konsentrasi dalam
bekerja.
dsd
3.  Kesalahan sistematik (Systematic error)
Kesalaahn sistematik merupakan jenis kesalahan yang menyebabkan semua hasil data
salah dengan suatu kemiripan. Hal ini dapat diatasi dengan:
a.  Standarisasi prosedur
b.  Standarisasi bahan
c.  Kalibrasi instrumen Paper seri Manajemen Laboratorium 

Secara umum, faktor yang menjadi sumber kesalahan dalam pengukuran sehingga
menimbulkan variasi hasil, antara lain adalah:

1.  Perbedaan yang terdapat pada obyek yang diukur.
     Hal ini dapat diatasi dengan:
     a.  Obyek yang akan dianalisis diperlakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh
     ukuran kualitas yang homogen
     b.  Mengggunakan tekhnik sampling dengan baik dan benar
2.  Perbedaan situasi pada saat pengukuran
     Perbedaan ini dapat diatasi dengan cara mengenali persamaan dan perbedaan suatu
     obyek yang terdapat pada situasi yang sama. Dengan demikian sifat-sifat dari obyek
     dapat diprediksikan.
3.  Perbedaan alat dan instrumentasi yang digunakan
     Cara yang digunakan untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan alat pengatur
     yang terkontrol dan telah terkalibrasi.
4.  Perbedaan penyelenggaraan/administrasi
     Kendala ini diatasi dengan  menyelesaikan permasalahannon-teknis dengan baik
     sehingga keadaan peneliti selalu siap untuk sehingga melakukan kerja.
5. Perbedaan pembacaan hasil pengukuran
    Kesalahan ini dapat diatasi dengan selalu berupaya untuk mengenali alat atau
   instrumentasi yang akan digunakan terlebih dahulu.

Dari lima faktor penyebab kesalahan  dalam bidang analitik maka peralatan dan
instrumentasi sangat berpengaruh. Peralatan pada dasarnya harus dikendalikan oleh
pemakainya. Untuk peralatan mekanis yang baru  relatif semua sistem sudah berjalan dengan
optimal, sebaliknya untuk alat yang sudah berumur akan banyak menimbulkan ketidak
optimuman karena komponen aus, korosi dan sebagainya. Demikian juga peralatan elektrik,
pencatatan harus selalu dikalibrasi dan dicek ulang akurasinya. Untk peralatan yang
menggunakan sensor atau detektor maka perawatan dan kalibrasi akan berperan penting.

Miller, J.N and Miller, J.C., 2000, Statistics and Chemometrics  for Analytical Chemistry, 4th  ed, Prentice Hall, Harlow.

0 komentar:

Popular Posts

Share