f(t) = a0 + a1 cos w0t + a2 cos 2w0t + … + b1 cos w0t + b2 cos 2w0t
dimana :
Atom-atom dalam suatu molekul tidak diam melainkan bervibrasi. Bila radiasi infra merah yang kisaran energinya sesuai dengan frekuensi vibrasi rentangan (stretching) dan vibrasi bengkokan (bending) dari ikatan kovalen dalam kebanyakan molekul dilewatkan dalam suatu cuplikan, maka molektul-molekul akan menyerap energi tersebut dan terjadi transisi diantara tingkat energi vibrasidasar dan tingkat vibrasi tereksitasi (Hendayana, dkk., 1994). Namun demikian tidak semua ikatan dalam molekul dapat menyerap energi infra merah meskipun mempunyai frekuensi radiasi sesuai dengan gerakan ikatan. Hanya ikatan yang mempunyai momen dipol dapat menyerap radiasi infra merah (Sastrohamidjojo, 1992). Umumnya daerah radiasi infra merah (IR) terbagi dalam daerah IR dekat (14290-4000 cm-1), IR jauh (700-200 cm-1) dan IR tengah (4000-666 cm-1). Daerah yang paling banyak digunakan untuk keperluan penyidikan terbatas pada daerah IR tengah (Silverstein et al., 1986).
Vibrasi rentangan dapat dibedakan vibrasi rentangan simetri dan vibrasi rentangan asimetri. Sedangkan vibrasi bengkokan dibedakan menjadi guntingan (scissoring), kibasan (waging), pelintiran (twisting) dan goyangan (rocking). Ragam vibrasi rentangan dan bengkokan ditunjukkan oleh Gambar berikut :
dimana :
- a dan b merupakan suatu tetapan
- t adalah waktu
- ω adalah frekwensi sudut (radian per detik)
( ω = 2 Π f dan f adalah frekwensi dalam Hertz)
- t adalah waktu
- ω adalah frekwensi sudut (radian per detik)
( ω = 2 Π f dan f adalah frekwensi dalam Hertz)
Vibrasi rentangan dapat dibedakan vibrasi rentangan simetri dan vibrasi rentangan asimetri. Sedangkan vibrasi bengkokan dibedakan menjadi guntingan (scissoring), kibasan (waging), pelintiran (twisting) dan goyangan (rocking). Ragam vibrasi rentangan dan bengkokan ditunjukkan oleh Gambar berikut :
Gambar 1. Vibrasi rentangan : (a) Rentangan simetri, (b) rentangan asimetri. Vibrasi bengkokan : (c) Guntingan, (d) Goyangan, (e) Kibasan dan (f) Pelintiran (Sastrohamidjojo, 1992)
Contoh spektra FTIR :
Cara membaca spektra FTIR :
1. Tentukan sumbu X dan Y-sumbu dari spektrum. X-sumbu dari spektrum IR diberi label sebagai "bilangan gelombang" dan jumlahnya berkisar dari 400 di paling kanan untuk 4.000 di paling kiri. X-sumbu menyediakan nomor penyerapan. Sumbu Y diberi label sebagai "transmitansi Persen" dan jumlahnya berkisar dari 0 pada bagian bawah dan 100 di atas.
2. Tentukan karakteristik puncak dalam spektrum IR. Semua spektrum inframerah mengandung banyak puncak. Selanjutnya melihat data daerah gugus fungsi yang diperlukan untuk membaca spektrum.
3. Tentukan daerah spektrum di mana puncak karakteristik ada. Spektrum IR dapat dipisahkan menjadi empat wilayah. Rentang wilayah pertama dari 4.000 ke 2.500. Rentang wilayah kedua dari 2.500 sampai 2.000. Ketiga wilayah berkisar dari 2.000 sampai 1.500. Rentang wilayah keempat dari 1.500 ke 400.
4. Tentukan kelompok fungsional diserap di wilayah pertama. Jika spektrum memiliki karakteristik puncak di kisaran 4.000 hingga 2.500, puncak sesuai dengan penyerapan yang disebabkan oleh NH, CH dan obligasi OH tunggal.
5. Tentukan kelompok fungsional diserap di wilayah kedua. Jika spektrum memiliki karakteristik puncak di kisaran 2.500 hingga 2.000, puncak sesuai dengan penyerapan yang disebabkan oleh ikatan rangkap tiga.
6. Tentukan kelompok fungsional diserap di wilayah ketiga. Jika spektrum memiliki karakteristik puncak di kisaran 2.000 sampai 1.500, puncak sesuai dengan penyerapan yang disebabkan oleh ikatan rangkap seperti C = O, C = N dan C = C.
7. Bandingkan puncak di wilayah keempat ke puncak di wilayah keempat spektrum IR lain. Yang keempat dikenal sebagai daerah sidik jari dari spektrum IR dan mengandung sejumlah besar puncak serapan yang account untuk berbagai macam ikatan tunggal. Jika semua puncak dalam spektrum IR, termasuk yang di wilayah keempat, adalah identik dengan puncak spektrum lain, maka Anda dapat yakin bahwa dua senyawa adalah identik.
Tabel daerah gugus fungsi pada IR :
tolong pencerahannya yah...
BalasHapusapakah perbedaan yang mendasar alat2 ini:
1. Optical Emission Spectrometer (OES)
2. XRF Spectrometer
3. FTIR spectrometer
4. UV-VIS Spectrometer
Mohon penjelasan secara singkat yah,baik dalam segi pemakaiannya, bahan material ataupun yang lain:
btw, trimakasih ya,mohon direspon
Perbaikan::
BalasHapustolong pencerahannya yah...
apakah perbedaan yang mendasar alat2 ini:
1. Optical Emission Spectrometer (OES)
2. XRF Spectrometer
3. FTIR spectrometer
4. UV-VIS Spectrometer
Mohon penjelasan secara singkat yah,baik dalam segi pemakaiannya, bahan material yang diuji/analisa ataupun yang lain:
btw, trimakasih ya,mohon direspon
tolong bgt donk jelasin tentang instrument yang bisa menganalisis senyawa organik secara kuantitatif...
BalasHapussebelumnya terima ksih..mohon direspon
admin :
BalasHapusanonim 1.analisis kuantitatif senyawa organik bisa dilihat dari GC MS...disitu bisa diketahu selisih masa suatu senyawa...jadi bisa diketahui nilainya..
terimakasih atas informasinya
BalasHapussaya masih belum jelas cara menentukan intensitasnya besar, sedang, berubah-ubah, melebar dari apanya ya
gimana cara mengetahui pergeseran dari grafik FT-IR??
BalasHapusuntuk melihat intensitas kuat dan sedang itu bagaimana di grafiknya sendiri? terima kasih
BalasHapusingin mengetahui pergesaran grafik FTIR. Trims
BalasHapusbagaimana menetukan gugus fungsi dari senyawa 2-methoxybenzaldehyde ? mohon penjelasannya
BalasHapussaya menjawab untuk perbedaan FTIR itu menangkap absorbansi dari ikatan yang mempunyai momen dipol yang menyerap radiasi infra merah intinya mengetahui gugus Fungsi sampel (O-H, C-H, N-H). Untuk UV-Vis menangkap panjang gelombang atau frekuensi serapan terhadap intensitas serapan dari suatu larutan contoh metanol menyerap pada 207nm, senyawa alkaloid 362nm
BalasHapusXRF itu analisis unsur-unsur logam dan jejak dalam bahan geologi oleh XRF dimungkinkan oleh perilaku atom ketika mereka berinteraksi dengan X-radiasi (Si, Ti, Al, Fe, Mn, Mg, Ca, Na, K, P) dalam batuan dan sedimen. Sedangkan
BalasHapusSpektrometri emisi optik (OES) melibatkan penerapan energi listrik dalam bentuk percikan yang dihasilkan antara elektroda dan sampel logam, di mana atom yang diuapkan dibawa ke keadaan energi tinggi dalam apa yang disebut "plasma pelepasan".,
OES dapat menganalisis berbagai elemen dari Lithium hingga Uranium dalam contoh logam padat yang mencakup rentang konsentrasi yang luas, memberikan akurasi yang sangat tinggi, presisi tinggi, dan batas deteksi rendah.
intinya untuk senyawa organik dan anorganik:
BalasHapus1. UV-Vis dengan pancaran sinar UV-tampak mendapatkan absorbansi nm
2. FT-IR dengan radiasi sinar infra merah untuk menentukan gugus fungsi (C=C, Si-O, S=O, dll)
untuk menentukan unsur logam atau senyawa anorganik :
3. XRF dengan radiasi sinar X
4. OES dengan energi plasma dari gelombang listrik
yang bisa menganalisa kuantitatif senyawa anorganik / logam : AAS (Spektrofotometer Serapan Atom)
BalasHapusyang bisa menganalisa kuantitatif senyawa organik : GC-MS atau LC-MS
gugus fungsi FTIR 2-methoxybenzaldehyde : C=O, C-H (pada gugus aldehid O=C-H), kemudian C-C dan C=C (pada benzena), dan C-O-C, C-H (pada gugus metoksi O-CH3)
BalasHapusdari tabel gugus fungsi misal range alkohol (O-H) itu 3000-2500 , jika terjadi reaksi dan membentuk alkil (C-H) maka gugus fungsi hasil FTIR akan bergeser menuju range 2500-2300 range alkil
BalasHapusRange 2500-2300 menjadi alkil bagaimana bisa? Tolong penjelasan lengkapnya dong
HapusKenapa daerah transmit terdapat serapan lebih dari 100%, bagaimana memahaminya?
BalasHapusBagaimana cara membuat tabel dari FTIR gelombang.?
BalasHapus